[Foto: Suasana Stadium General Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi]

Mataram Studium General (SG) kali ini mengangkat tema “Dakwah dan Politik: Menciptakan Pemilu yang Bermartabat”. Tema ini sebagai suatu respon bahwa dakwah dan politik sebagai diskursus akademik yang saling melengkapi. Kegiatan ini dilaksanakan gedung Auditorium UIN Mataram yang berkapasitas 1500 orang. Hadir saat itu, seluruh pimpinan UIN Mataram mulai dari Rektor, Wakil Rektor 1, 2, 3, Kepala Biro AAKK, Dekan Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Wakil Dekan 1,2,3, Direktur Pascasarjana, Sekretaris Kopertais UIN Mataram, seluruh dosen dan mahasiswa FDIK UIN Mataram. Sementara dari pihak stakeholder, hadir Ketua KPU Pusat, Komisioner KPU Provinsi NTB, dan Komisioner KPU Kota/Kabupaten se NTB. (01/03/23)

Dekan FDIK Dr. Muhammad Saleh, MA, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor UIN Mataram beserta jajarannya yang telah memberikan suport, dan panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini, sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik. Tema SG kali ini merupakan tema yang relevan dengan hajat bangsa yang akan melakukan pesta demokrasi tahun depan (2024). Muhammad Saleh menegaskan bahwa pentingnya melakukan penguatan literasi edukasi politik kepada para pemilih pemula dan pemilih milenial khususnya bagi para mahasiswa mahasiswi FDIK UIN Mataram. Maka disinilah urgensi ada pesan-pesan dakwah untuk menciptkan pesta demokrasi yang berintegritas dan bermartabat, ungkapnya. Sebagai penutup mari kita ikuti kegiatan ini dengan baik.

Arahan dan sekaligus membuka acara SG, Rektor Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., menyampaikan bahwa pentingnya terus membangun silaturrahmi dengan berbagai pihak, inklusifitas UIN Mataram terus dikuatkan, seperti hadirnya KPU Pusat di Kampu UIN Mataram sebagai sebuah jawaban untuk itu. Di satu sisi, lembaga yang diperhitungkan adalah lembaga yang tidak kenal lelah untuk membangun jaringan dengan berbagai pihak, di sisi lain sesuai dengan tema SG saat ini, UIN Mataram berperan strategis dalam mengembangkan demokrasi di Indonesia, dengan 14 ribu mahasiswa lebih menjadi peluang untuk mengawal demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, jadikan SG sebagai memontum untuk menunjukkan bahwa kita terus berdialog akademik dengan berbagai pihak demi kemajuan kampus kita dan masyarakat NTB serta Indonesia.

Hasyim Asy’ari, Ph. D. selaku ketua KPU RI sekaligus sebagai nara sumber SG memaparkan bahwa amanah itu amat berat, jika kita diberikan amanah dan ingin selamat, maka kita harus menjalankan amanah tersebut dengan baik. Jangan coba-coba berhianat. Pesan penting ini sebagai peta jalan untuk lebih waspada dan sadar dalam menjalankan amanah kita masing-masing, sebagai mahasiswa harus amanah dengan belajar dengan baik.Pada akhir sesi, beliau meminta mahasiswa FDIK UIN Mataram menjadi terdepan mengawal Pemilu 2024. Selain itu, Hasyim Asy’ari juga berharap mahasiswa FDIK UIN Mataram untuk melakukan inovasi, terobosan dalam pengawasan kepemiluaan, dengan keterlibatan aktif, agar mahasiswa dalam program merdeka belajar dapat melaksanakan magang dengan menjadi pengawas di masing-masing KPPS pada hari H Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, tandasnya. (ar).

Share This

Share this post with your friends!