Mataram, 11/4/2023. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Uin Mataram menghadirkan guru besar Universitas Sains Islam Malaysia dalam kegiatan diskusi yang dilaksanakan pada Selasa, 11 April 20023 yang bertempat di Aula Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram. Kegiatan tersebut bertema ‘’Da’wah Management in the Digital Era’’, diskusi ini dihadiri oleh Mahasiswa/Mahasiswi dan dosen FDIK UIN Mataram. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan Mahasiswa/Mahasiswi FDIK dalam bidang Da’wah di era Digital.
Kegiatan diskusi yang diadakan oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh civitas akademika FDIK UIN Mataram, baik acara diskusi yang dilakukan secara luring (langsung) ataupun kegiatan diskusi daring (online). Pemateri yang dihadirkan oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Uin Mataram tidak hanya pemateri dalam negeri tetapi juga pemateri dari luar negeri, seperti pada kegiatan diskusi kali ini, Dekan FDIK Uin Mataram menghadirkan pemateri luar negeri, yakni guru besar Universitas Sain Islam Malaysia.
Kegiatan diskusi ini adalah salah satu bentuk Kerjasama internasional antara Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram dengan kampus Universitas Sain Islam Malaysia. Acara diskusi rutin ini dibuka langsung atau sebagai keynote speaker oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Dr. Muhammad Saleh, M.A, dalam penyambutannya, dekan FDIK menyampaikan pentingnya mahasiswa FDIK memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah di era digitilasi yang di mana sekarang hampir semua masyarakat memiliki fecbook, instgram dan lain-lain, sehingga mahasiswa harus mengambil peran dakwah dalam rangkah mewujudkan masyarakat religius dan mensiarakan agama islam yang rahmatan lilalamin melalui sosial media.
Adapun paparan yang disampaikan oleh pemateri tunggal, yakni Prof. Madya. Dr. Khatijah Otman, guru besar universitas Sains Islam Malaysia melalaui Zoom meeting bahwa Dakwah adalah seruan, ajakan dan seruan, sehingga dakwah harus dilakukan secara sadar dan bertujuan membentuk individu dan keluarga yang bahagia (khayral-usrah) dan Masyarakat atau umat terbaik (kharal ummatan) dengan mentaati ajaran agama islam semata melalui lisan, penulisan dan perbuatan. Lanjutnya dakwah juga harus memgikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sehingga dakwah bisa dinikmati oleh siapa saja dan di aman saja, dikarenakan adaftif dalam menggunakan media dakwah.
Prof. Khatijah Otman juga memaparkan bahwa sosial media memberikan peluang besar untuk kita capai kepada orang yang mungkin tidak tahu tentang islam itu sendiri, bahkan sosial media juga dimanfaatkan oleh seluruh umat islam untuk berkomunikasi dan menyiarkan ayat-ayat al-qur’an dan hadist. Bahkan media sosial juga berperan sangat penting dalam meningkatkan peluang pembelajaran agama islam dan pendakwah juga boleh mengajarkan Al-quran dan sunah melalui video di sosial media dan mengshare seluas-luasnya. Dalam melakukan e-dakwah seorang pendakwah dalam menggunakan sosial media harus disertasi dengan mematuhi piawain, yakni (1) dalam menghasilkan mesej dakwah, pengesahan data perlu dilakukan untuk mengelakkan berita palsu atau penipuan, (2) dalam penyebaran mesej dakwah perlu diberi perhatian tentang faedahnya dan tidak mencetuskan fitnah, dan (3) dalam menggunakan media sosial, anda mesti harus bijak supaya tidak menimbulkan pergeseran sosial. Materi yang disampaikan oleh Prof Khatijah sangat memukau, sehingga para peserta diskusi sangat serius dan antusia menyimak paparan yang disampaikan walaupun melalui daring.