Mataram – Al-Qur’an memberikan pandangan mendalam terhadap tentang konsep pemulihan kesehatan fisik dan psikis. Gagasan ilmiah tersebut, dipresentasikan dalam diskusi ilmiah melalui kegiatan Living Lecturer Prodi BKI, Senin (21/4/2025).
Meskipun Al-Qur’an tidak dipahami secara eksplisit oleh sebagian masyarakat, tetapi mempunyai arti yang kompherensif dalam proses pemulihan psikis dan fisik, dalam keilmuan konseling Islam. Living Qur’an dapat menjadi pilihan yang efektif untuk pemulihan fisik dan psikis. Konsep ini memandang Al-Qur’an bukan hanya sebagai kitab suci, melainkan sebagai sumber penyembuhan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Membaca, meresapi makna, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik.
Dosen Universitas Islam Darussalam, sekaligus pemateri dalam Visiting Lecturer, Dr. Safruroh, S. Th. I., M. Pd. I., dalam penelitiannya mengungkapkan Al-Qur’an memberikan ketenangan dan kedamaian batin, membantu meredakan kecemasan, stres, dan gangguan psikologis. Ayat-ayat tertentu dapat digunakan sebagai terapi psikis untuk membantu individu mengatasi masalah hidup.“Bimbingan konseling Islam, harus mengacu pada Al-Qur’an, dan Allah Itu tidak akan bohong dengan kallam nya, maka jika diyakini dan dijalankan maka Al-Qur’an menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah psikis,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa Al-Qur’an juga dapat berperan dalam pemulihan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Membaca dan meresapi ayat-ayat Al-Qur’an dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi tekanan darah, dan bahkan membantu dalam proses penyembuhan beberapa penyakit.
“Saya meneliti ini selama dua tahun di salah satu klinik, jadi prosesnya dibuktikan dengan skala gagasan medis, intinya apapun keilmuannya dan apapun kajiannya tetaplah pada Al-Qur’an dan Al-Hadist oriented,” ujarnya.Selain itu, Kepala Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Dr. Mira Mareta, MA., menegaskan bahwa Al-Qur’an menjadi poros utama dalam melakukan mediasi dari seluruh masalah yang muncul akibat proses kehidupan manusia.“Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang dianggap memiliki kekuatan penyembuhan, sehingga sangat berkaitan erat dengan kajian konseling Islam yang berfokus pada perawatan rohani Islam, dan itu yang akan diaplikasikan oleh mahasiswa untuk menjawab kegelisahan yang ada di dalam proses kehidupan,” katanya.

Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Dimas Ajizulkarnain, mengaku bahwa selain menerima materi yang kompherensif tentang fokus keilmuan yang selaras dengan mahasiswa BKI, konsep Al-Qur’an dapat dijadikan alat utama sebagai bahan praktik untuk masyarakat.“Lumayan banyak pengetahuan yang di dapat, sehingga kegelisahan yang kita alami, terjawab dalam materi ilmiah dan hasil diskusi yang kita lakukan pada hari ini,” tutupnya.