Mahasiswa dari empat Program Studi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Mataram menjadi presenter pada kegiatan International Conference on Fundamental Studies and Social Sciences 2024 (ICFASS24), bertempat di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Gong Badak Campus, Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia.
Kegiatan yang bertema “Harmony in Diveresty: Integrating Perspective for Progressive Global Discurse” dilaksanakan dua hari, tanggal 24 s.d. 25 Agustus dengan 140 peserta dari sejumlah perguruan tinggi yang tersebar di beberapa negara Asia Tenggagra.
Empat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang menjadi presenter pada International Conference diantaranya adalah Dian Ferdinawan dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Siwestin Prodi Manajemen Dakwah, Ria Febrianti Prodi Pengembangan Masyarakat Islam dan Malfi Kurnia Tullah Prodi Bimbingan Konseling Islam. Masing-masing mahasiswa mempresentasikan hasil riset yang mengintegrasikan isu-isu global sesuai dengan keilmuannya dari program studinya di forum Internasional.
PIC Program Kegiatan Internasional Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Dr. Mira Mareta, MA., mengatakan bahwa mahasiswa memiliki salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian, dan International Conference menjadi forum strategis untuk mendiseminasikan hasil riset yang dilakukan.
“Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk rekognisi mahasiswa di forum internasional, namun juga memberikan impact bagi FDIK UIN Mataram sebagai perguruan tinggi yang berdaya saing internasional,” ujarnya.
Hasil kerja keras berbulan-bulan membuahkan hasil maksimal yang dilakukan mahasiswa pada saat menjadi presenter dj kegiatan International Conference. Salah satu mahasiswa dari Program Studi Manajemen Dakwah, Siwestin mengatakan bahwa titik puncak keberhasilan presentasi tergantung dari kegigihan belajar dan percaya diri, sehingga pada saat konferensi mendapatkan hasil yang maksimal.
“Saya awalnya takut, tapi saya membuat diri saya percaya bahwa harus lebih maksimal dari presenter lain dalam melakukan presentasi, dan alhamdulillah saya bisa menyampaikan hasil penelitian dan gagasan saya di forum internasional,” tutup estin.