Trengganu Malaysia: Dalam diskusi Prof Abdullah, betapa pentingnya bisa berbagi dan menyebarkan hasil riset para dosen atau pensyarah sehingga bisa diketahui oleh banyak orang. Jangan sampai temuan riset hanya menjadi milik sendiri, riset yang baik adalah bisa dibaca, digunakan oleh semua pihak yang memiliki relevansi dengan keilmuannya. Negara maju berangkat hasil riset, dan mereka bisa kembangkan untuk mengembangkan teknologi.
Ass. Prof. Ass. Dr. Aiman sebagai Wakil Dekan I (Timbalan I) menggaribawahi bahwa pentingnya membangun kesepahaman positif bahwa keberadaan mahasiswa-mahasiswa Indonesia telah banyak memberikan kontribusi bagi kedua bangsa. Semakin tahun, pelajar dari Indonesia semakin meningkat, tidak hanya pelajar S1 melainkan juga ada yang melanjutkan ke program Ph. D. Ada yang menarik bahwa semangat mereka luar biasa. Persatuan pelajar Indonesia jalan erat, komunikasi mereka lancar, ketika ada mahasiswa yang butuh pertolongan, mereka cepat selesaikan. Dalam teori Floyd D.Ruch bahwa dinamika kelompok menyebutkan bahwa dinamika kelompok sebagai analisa dari relasi-relasi kelompok sosial, berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial. Sehingga pelajar-pelajar Indonesia hidup dinamik, belajar efektif, mereka tidak melihat asal, suku dan bahasanya melainkan Indonesia. Aspek ini yang penting untuk dibincangkan.
Inbuhnya, mengenai budaya Indonesia khususnya di Lombok, Saya tertarik untuk membincangkan tentang kawin lari, dalam perspektif Islamic Studies, tema ini cukup menarik dari tinjauan saya. Apakah kawin lari itu sebagai culture atau sebuah perilaku individu.
Dr. Ahyar, M.Pd., Dr. Muhammad Saleh, MA, dan Samsul Hadi, M.Pd menyampaikan hasil riset bahwa Pekerja Migrasi Indonesia (PMI) memiliki spirit untuk bekerja di Malaysia, spirit tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup duniawi melainkan bekerja sebagai investasi akhirat.
Dokumen: Jumat 25 Agustus 2023