Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengikuti kegiatan Focus Group Discussion International Student yang bertajuk “Challenges and Opportunities in Islamic Education Across Borders”, bertempat di Dewan Auditorium Perpustakaan Universiti Sultan Zainal Abidin, (UniSZA), Gong Badak Campus, Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia, Minggu (25/8/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk saling memberikan pemahaman tentang tantangan yang dihadapi oleh lulusan universitas Islam di berbagai negara, mengidentifikasi lulusan universitas islam yang dapat memanfaatkan konteks global, dan untuk meningkatkan pertukaran pengetahuan serta kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai negara sebagai bentuk upaya membangun mutu pendidikan yang progresif.

Kegiatan FGD diikuti oleh beberapa mahasiswa dari luar negeri, diantaranya dari Mahasiswa Asal Ghana, Mahasiswa UIN Mataram, dan Mahasiswa UniSZA Terengganu Malaysia, secara intens melakukan pertukaran gagasan dan ide tentang tantangan global dalam sektor teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), dan tantangan pendidikan Islam dalam skala Global untuk mencapai solusi secara komprehensif dalam menghadapi tantangan tersebut.

Mahasiswa UniSZA Terengganu Malaysia, Cik Aisyah dalam wawancaranya mengatakan bahwa antusiasme dari gagasan dan ide yang di paparkan mahasiswa UIN Mataram pada saat diskusi memberikan pandangan keilmuan yang berbeda sehingga proses berlangsungnya diskusi berjalan interaktif.


“Alhamdulillah, kami dari student UniSZa bisa bertukar pendapat dan pikiran dengan kawan dari UIN Mataram, dalam membahas isu global yang terjadi saat ini, dan semoga kita sama sama tetap jalin silaturahmi untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam skala internasional,” katanya.

Disisi lain, Mahasiswa Asal Ghana UniSZA, Mohammad Arofat mengatakan bahwa pertukaran gagasan tentang isu-isu global dalam ruang lingkup Universitas Islam perlu dilakukan agar menjadi solusi dalam menghadapi perkembangan teknologi.

“Ruang diskusi ini dijadikan tempat sebagai kita mahasiswa agar saling memaparkan masalah yang dihadapi mahasiswa Islam dalam penggunaan teknologi, sehingga dari proses dialog tersebut kita dapat saling memberikan maklumat serta solusi yang dapat kita terapkan di kampus masing-masing untuk menghadapi perkembangan teknologi”, ujar Arofat.

Di akhir, PIC Program Kegiatan Internasional Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Dr. Mira Mareta, MA., mengatakan bahwa kegiatan FGD international student ini ajang kolaborasi mahasiswa internasional dalam bertukar pikiran, sharing ide dan gagasan yang mampu menghantarkan pada bentuk kemitraan dan kolaborasi kegiatan tri Dharma Perguruan Tinggi antar negara.
“Tradisi diskusi pada mahasiswa perlu dibuka kesempatannya seluas mungkin, dan semakin banyak yang terlibat dalam forum diskusi, maka akan semakin banyak ide² strategis yang dapat dikembangkan,” tutupnya

Share This

Share this post with your friends!