Profil Program Studi
Pengembangan Masyarakat Islam
Pengembangan Masyarakat Islam
Profil Program Studi
Dalam menerapakan tracer study, Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Prodi PMI memiliki Ikatan Alumni PMI UIN Mataram (IKAPMI) yang kepengurusannya didominasi oleh lulusan-lulusan terbaik Prodi PMI. Hal ini bisa dilihat dari ketua IKAPMI yang dimotori oleh Abdul Najib yang merupakan lulusan terbaik utama UIN Mataram TA 2013/2014. Terkait dengan metode tracer study, Prodi PMI menerapkan enam metode dalam melacak alumni yang secara organik saling menguatkan. Pertama, prodi melakukan penjaringan setiap angkatan melalui inventarisasi data alumni yang dibukukan setiap periode wisuda. Kedua, para alumni difasilitasi melalui wadah media sosial seperti group WhatsApp, Telegram, Facebook dan media sosial online lainnya. Ketiga, terbentuknya wadah silaturrahmi alumni PMI yang dikukuhkan melalui surat keputusan Dekan FDIK UIN Mataram. Keempat, para alumni juga melakukan reuni rutin setiap tahun yang difasilitasi oleh manajemen prodi dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PMI pada saat kegiatan keakraban mahasiswa baru PMI. Kelima, prodi melakukan trace alumni melalui penyebaran kuesioner atau angket alumni. Terakhir, prodi juga mempunyai inisiatif memberdayakan para alumni melalui beberapa program kegiatan Kaprodi dan HMPS PMI seperti melibatkan alumni terbaik sebagai tenaga kependidikan di prodi dan keterlibatan alumni melalui kegiatan-kegiatan HMPS PMI seperti diklat untuk SKPI.
Terkait dengan waktu tunggu lulusan, para alumni tidak
menunggu dalam waktu yang relatif lama untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bidang keilmuan atau kontribusi alumuni dalam bidang-bidang yang lain. Hal ini bisa dilihat dari sekitar 70% masa tunggu lulusan alumni dalam mendapatkan pekerjaan menunjukkan rentang waktu kurang dari 6 bulan. Selebihnya, masa tunggu lulusan dengan skala waktu 6-18 bulan mencapai 30%.
Adapaun persentase bidang kerja alumni menunjukkan kesesuaian yang cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan data para alumni yang bekerja sesuai dengan bidang keilmuan mencapai 52%, seperti praktisi di Kementrian Sosial dalam Satuan Bakti Pekerja
Sosial (SAKTI Peksos), pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan pendamping Keluarga Berencana (KUBE) Dinas Sosial (Dinsos) Nusa Tenggara Barat (NTB). Alumni juga berkiprah sebagai praktisi di kementrian lain seperti Fasilitator Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan analis keluarga berencana di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Selanjutnya, alumni bergerak di Community Social Organization (CSO) sebagai penyedia layanan dalam pendampingan lansia, disabilitas dan atau perlindungan anak. Sisa alumni bergerak dan berkontribusi pada bidang kewirausahaan seperti konsultan kesehatan masyarakat dan pemilik yayasan pendidikan dan CSO. Para alumni yang bekerja sesuai bidang keilmuan umumnya bekerja di bawah intansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga swasta. Selebihnya, para alumni banyak berprofesi sebagai entrepreneurship. Tentunya hal ini memberikan dampak positif bagi pengurangan angka pengangguran di NTB dan berkontribusi pada community well-being.